Senin, 17 Mei 2010

Minuman isotonik

Ketika lelah dan haus sehabis berolahraga atau aktivitas lainnya, apa yang terlintas dalam pikiran? Minum air putih, es sirup atau minuman isotonik??

Mungkin pilihan pertama yang terpikirkan adalah minuman isotonik seperti yang gencar diiklankan melalui media. Citra yang dibangun dari produk ini akan mampu menggantikan cairan tubuh yang hilang setelah beraktivitas dalam waktu sekejap. Bahkan ada yang mengatakan, stamina dan konsentrasi dapat turun karena kehilangan 2 persen cairan tubuh. Iklan yang lainnya mengklaim bahwa minuman isotonik lebih baik dari air biasa dalam menjaga kelembaban kulit dan tubuh. Atau ada yang menggambarkan, bila terjebak kemacetan maka tubuh akan kehilangan banyak ion-ion.

Hmmm… Bernahkah statemen tersebut??

Ternyata, di samping kesegaran seperti yang dicitrakan dalam iklan, minuman isotonik dapat berbahaya apabila dikonsumsi sembarangan. Iklan-iklan produk ini lebih banyak menyesatkan. Pada iklan seakan-akan minuman ini bisa diminum oleh siapapun dan kapan saja dalam kondisi apapun. Padahal, kandungan garam natrium (NaCl) dalam isotonik menyebabkan produk ini tidak bisa dikonsumsi secara bebas. Kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Minuman isotonik sebenarnya merupakan larutan garam yang diberi tambahan zat lainnya seperti vitamin. Dalam keadaan normal, orang dewasa hanya membutuhkan per harinya 2,3 gram untuk natrium (Na) dan hanya 50-100 mg untuk klorida (Cl). Anak-anak tentunya membutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa.

Atlet yang menggeluti olahraga berat lebih cocok mengkonsumsi isotonik, karena kebutuhan sodium memang lebih tinggi yaitu 5-7 gram per hari. Walaupun begitu, tetap harus dihitung dulu apakah asupannya sudah dicukupi dari makanan yang dikonsumsi. Kekurangannya boleh ditambahkan dari isotonik.

Sebenarnya ion yang terkandung dalam minuman isotonik dapat dengan mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari. Makanan yang dimasak pada umumnya sudah menggunakan garam yang cukup untuk menggantikan natrium dan klorida yang hilang bersama keringat. Garam yang dilarutkan dalam air akan berubah menjadi ion Na dan ion Cl.

Beberapa bahan makanan sudah mengandung garam, misalnya 1 ons daging merah mengandung 70 mg natrium, 10 ons nasi mengandung 10 mg natrium dan bahan lainnya seperti kacang-kacangan, buah, sayur, daging ayam dan lain-lain.

Jadi, walaupun isotonik ini memberi kesan kesegaran bagi peminumnya, sebaiknya berhati-hati dalam mengkonsumsinya. Yang alami tentunya lebih baik dibandingkan dengan produk olahan pabrik. Dan, air putih sudah pasti minuman menyehatkan dan tanpa efek samping.

So, be wise & healthy… :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar