Sabtu, 29 Mei 2010

SEMBELIT PADA ANAK

Sembelit mengacu pada kepadatan fese dan kesulitan dalam mengeluarkannya, bukan pada frekuensi BAB nya.
Secara umum, bayi yang baru lahir mengeluarkan feses yang lembut beberapa kali sehari. Bayi yang diberi susu formula biasanya memiliki feses yang lebih sedikit dan lebih padat. Beberapa bayi yang mengkonsumsi ASI atau susu formula, BAB hanya beberapa hari sekali.
Sepanjang feses dapat keluar secara wajar dan tidak tampak kegelisahan, ini tidak dianggap sebagai sembelit.
Setelah makanan padat masuk sebagai menu makanan, feses akan menjadi lebih berbentuk dan BAB menjadi jarang, pada beberapa anak mungkin BAB bisa terjadi tiga hari sekali tanpa kesulitan, namun BAB tiap hari adalah tetap lebih baik.

Makanan akan dicerna disepanjang usus, air dan bahan bergizi diserap oleh usus, sedangkan sisanya keluar sebagai kotoran atau feses. Supaya feses yang keluar tidak keras, maka sejumlah air harus tetap ada dalam feses.
Sembelit sering menjadi masalah sebab kotoran yang keras menyebabkan rasa nyeri saat melalui saluran pembuangan. Semakin lama kotoran tersebut tersimpan dalam tubuh, maka semakin sulit untuk dikeluarkan.

Tanda-tanda sembelit:

* Pada bayi yang baru lahir, feses yang dikeluarkan kurang dari sekali sehari, dan bayi sulit mengeluarkan feses
* Feses besar, kering, keras, dan sakit saat mengeluarkannya
* Percikan darah di sepanjang bagian luar feses
* Perut terasa tidak nyaman karena feses jarang dikeluarkan dan keras

Penyebab sembelit

* Makanan atau susu baru dapat menimbulkan sembelit. Periksalah apakah baru-baru ini telah terjadi perubahan pola konsumsi, lalu kembali dahulu ke pola konsumsi lama yang tidak menimbulkan feses yang keras
* Sembelit juga bisa terjadi karena gangguan emosional, stress dan sebagainya.

Mengatasi sembelit

* Kurangi makanan penyebab sembelit. Beras putih, roti putih, sereal beras, pisang, apel, wortel, susu dan keju berpotensi menimbulkan sembelit.
* Tambahkan makanan berserat pada menu makan anak. Makanan berserat tinggi seperti roti atau biskuit dari gandum, sayuran berserat tinggi seperti brokoli dan buncis, buah-buahan berserat.
* Berikan air lebih banyak kepada anak.
* Konsultasikan dengan dokter jika perlu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar