Senin, 29 Maret 2010

SEX SELAMA KEHAMILAN

Amankah melakukan hubungan sex selama kehamilan?

Suatu survey dilakukan oleh Joana Rocha Pauleta, MD terhadap 188 wanita, usia 17 – 40 tahun (rata-rata 29 tahun), yang melahirkan di RS Santa Maria, Lisbon – Portugal. Survey dilakukan pada wanita hamil yang tidak beresiko (tidak mengalami kondisi placenta previa, hamil bayi kembar, rahim lemah, dan resiko prematur). Survey ini telah dipublikasikan di The Journal of Sexual Medicine

Hasil survey tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mendekati trisemester terakhir para wanita merasa takut bahwa hubungan sex akan membahayakan janin mereka, tetapi hanya tida orang wanita yang menunda hubungan sex sampai bayi mereka lahir. Dua diantaranya menggantinya dengan aktivitas sexual lainnya

2. 80% dari wanita melaporkan beberapa aktivitas sexual yang sama selama trisemester ketiga, dan 39% diantaranya melakukan hubungan sex selama minggu terakhir menjelang kelahiran bayinya

3. Frekuensi dari aktivitas sexual tidak menurun pada hampir semua wanita tersebut sampai trisemester ketiga, dan 10% diantaranya berkata bahwa aktivitas sexual mereka justru lebih sering pada trisemester ketiga daripada pertama dan kedua

4. 38% dilaporkan melakukan oral sex, 20% masturbasi dan 7% anal sex

5. 39% wanita memiliki hasrat sex sama seperti sebelum hamil dan sepertiganya mengalami penurunan hasrat sex

6. 50% wanita mengatakan bahwa sex selama kehamilan sama nikmatnya seperti sebelum hamil, dan 28% merasakan kurang nyaman

7. 41.5% wanita merasa kurang atraktif atau sexi saat hamil, tetapi 75% dari pasangan mereka tidak merasa demikian

8. 75% wanita dilaporkan tidak ada masalah sex, tetapi 25% -nya mengalami masalah sex, seperti menurunnya hasrat sex, sakit saat berhubungan sex, tidak dapat orgasme dan kekeringan vagina



Latar belakang budaya juga mempengaruhi hal ini. Misalnya, wanita Pakistan dan Nigeria percaya bahwa sex selama kehamilan akan melebarkan vagina mereka dan membuat kelahiran bayi akan lebih mudah, sementara wanita Iran percaya bahwa sex selama kehamilan dapat membuat bayi menjadi buta dan merusak selaput dara janin perempuan.

Menanggapi hal ini , Director dari Sexual Medicine di RS Alvarado, San Diego – Irwin Goldstein, MD, menekankan pentingnya keintiman sex selama kehamilan. Sex selama kehamilan tidak memberi efek negatif, walaupun beberapa enggan melakukannya di akhir trisemester ketiga karena khawatir melukai bayinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar