Senin, 29 Maret 2010

STRESS PADA ANAK

Stres merupakan reaksi emosi dan fisik pada seseorang atas berbagai factor dan situasi yang menekan dan tidak menyenangkan. Stres dapat dialami baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Umumnya respon terhadap stres pada tiap individu berwujud reaksi emosi negatif, yang bisa jadi berpengaruh juga pada fisiknya.

Setiap orang memiliki respon alami dan cara tersendiri dalam menghadapi stres. Hal ini tentu saja berbeda pada setiap orang, yang sangat dipengaruhi oleh pengalaman, hasil belajar, dan kedewasaannya.

Hal-hal berat penyebab stress pada anak misalnya pertengkaran orang tua, berpindah tempat tinggal, jadwal kegiatan harian yang terlalu padat, kehilangan teman akrab, sangat berpengaruh pada fisik dan psychis anak. Namun stres pada anak sering kali juga terjadi karena hal-hal sepele yang kadang tidak disadari oleh kedua orang tuanya. Anak perempuan yang kehilangan bonekanya, anak lelaki yang berantem dengan temannya, maju ke depan kelas ketika diminta gurunya menyanyi, takut dimarahi guru ketika buku PRnya ketinggalan, adalah contoh yang sering mereka alami.

Gejala-gejala yang terlihat, bisa saja anak menjadi murung, tidak nafsu makan, tidur tidak nyenyak, mimpi buruk, sering merasa pusing atau sakit perut. Bahkan gejala yang lebih agresif bisa juga terjadi, seperti rewel, suka berontak, suka membantah, mudah marah dan mengamuk.

Yang penting, jika stress sudah mempengaruhi pelajaran dan aktifitas anak, sebaiknya segera lakukan bimbingan dan konseling. Baik dengan guru yang mengajarnya, bimbingan konseling di sekolah, atau dari seorang psycholog yang memang ahli di bidang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar