Senin, 05 Juli 2010

Asupan penting untuk ibu menyusui

Setiap ibu yang melahirkan bayinya diharapkan kondisi tubuhnya tetap baik, sehat, dan menarik, sehingga ibu dapat merawat bayinya dengan baik pula. Ibu pun berharap dapat menyusui bayinya sebanyak dan selama mungkin. Dalam hal ini pangan dan gizi memegang peranan penting.

Sebaliknya, bila pada saat hamil ibu makan berlebihan tak terkendali (karena nafsu makan ibu hamil besar, terutama setelah triwulan ke-2) berat badan ibu bertambah dan ibu menjadi gemuk. Ini akan bertambah lagi pada periode menyusui, karena setelah ibu menyusukan bayinya terasa lapar dan makan. Bila sehari 6 kali menyusui, makan pun menjadi 6 kali sehari. Di sinilah ibu harus bijaksana untuk memilih dan mengatur makanannya agar selalu dapat menghidangkan menu seimbang supaya dapat mempertahankan berat badan yang ideal untuk ibu menyusui dan dapat menyusui sampai semaksimal mungkin (anjuran sampai 2 tahun).

Pada masa 0-6 bulan menyusui, seorang ibu (dengan berat badan sekitar 54 kg dan tinggi 156 cm serta memiliki kegiatan sedang) memerlukan 2.950 kalori dan 64 gram zat protein. Jumlah ini berkurang menjadi 2.750 kalori dan 60 gram zat protein pada masa 7-12 bulan menyusui (Dr. Muhilai dkk, Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan).

Selain kalori dan protein, diperlukan pula zat-zat lain seperti Vitamin A, B, B12, kalsium, zat besi, dan lainnya. Kebutuhan ini lebih besar daripada kebutuhan orang dewasa biasa.

Untuk menu sehari-hari, ibu menyusui bisa berpegang pada pedoman 4 sehat 5 sempurna dan seimbang. Karena beberapa zat gizi mempunyai sifat saling mempengaruhi yang menguntungkan atau merugikan, maka sebaiknya dalam menyusun menu menggunakan aneka ragam bahan makanan. Ibu menyusui dapat makan apa saja, tak ada pantangan. Tapi merokok, minuman beralkohol, kopi, dan teh sebaiknya tidak disajikan karena kedua bahan tersebut berpengaruh negatif pada peresapan zat besi.

Ibu menyusui umumnya makan 6 kali sehari sesuai dengan frekuensi menyusui si bayi, karena setiap habis menyusui merasa lapar. Selain cukup makan, dianjurkan pula banyak minum minuman berkhasiat yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Misalnya sayur dengan banyak kuah seperti sayur asem daun lembayung dan kacang-kacangan, jus buah, kacang hijau, bubur kacang hijau, sup kacang merah, susu fullcream atau nonfat/susu skim, susu kedelai, minuman tradisional seperti beras kencur, asem kunyit.

Contoh menu sehari untuk ibu menyusui

Pagi ==> susu 1 gelas (200 cc)

Jam 08.00 ==> nasi (100 gr), pecel sayuran (100 gram), semur daging (30 gram), tempe goreng atau bacem (50 gram).

Jam 11.00 ==> sup kacang merah segar (25 gram), ditambah ayam (15 gram), dan wortel (50 gram).

Jam 13.30 ==> nasi (200 gram), pepes ikan (75 gram), daun singkong (25 gram), ayam panggang kalasan (50 gram), tahu bacem (50 gram), sayur bening daun katuk, oyong (150 gram) dan 100 gram buah sesuai musimnya.

Jam 16.00 ==> slada buah (150 gram) atau rujak buah (150 gram), minum air kacang ijo.

Jam 19.00 ==> Nasi (200 gram), sate ati ayam (50 gram), daging ayam (25 gram), tempe bumbu mangut (50 gram), cah aneka sayuran (100 gram), dan buah sesuai musimnya.

Jam 22.00 ==> susu 1 gelas (200 cc)

Sumber dari Nakita.

Dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, sehat dan seimbang, selain bermanfaat buat ibunya, harapan kedepan anak-anak juga akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas.

Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar