Selasa, 06 Juli 2010

Manfaat madu

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan ternyata madu didapati memiliki kemampuan antiseptik dan anti peradangan. Surat kabar The Globe and Mail dari Kanada melaporkan, ”Tidak seperti antibiotik-antibiotik canggih dan ampuh yang tidak mampu menghabisi mikroba yang sudah kebal antibiotik, madu mampu mengalahkan paling tidak beberapa mikroba seperti itu pada luka yang terinfeksi.”

Apa yang sebenarnya terkandung di dalam madu sehingga mampu menyembuhkan? Jawabannya berkaitan dengan lebah pekerja yang mengumpulkan nektar dari bunga. Air liur lebah mengandung oksidasi glukosa, suatu enzim kunci yang mengurai glukosa dalam nektar. Produk sampingan proses penguraian itu adalah hidrogen peroksida, senyawa yang biasa digunakan untuk membersihkan dan mensterilkan luka. Biasanya, manfaat dari olesan hidrogen peroksida pada luka hanya sebentar, tetapi, hasil olesan madu pada luka berbeda.

Enzim itu bekerja pada kondisi yang tingkat keasamannya lebih rendah. Proses penguraian gula dalam madu berlangsung secara perlahan dan konstan. Proses ini secara perlahan melepaskan hidrogen peroksida dalam kadar yang cukup besar untuk membunuh bakteri-bakteri pada luka itu tanpa merusak jaringan yang sehat di sekitarnya.

Menurut Globe, madu memiliki beberapa karakteristik yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka. ”Olesan madu menciptakan kondisi lembap yang melindungi kulit dan mencegah terbentuknya keropeng. Madu merangsang pembentukan dan pertumbuhan pembuluh kapiler yang baru serta memacu sel-sel untuk menumbuhkan kulit baru.” Selain itu, antioksidan dalam madu punya kemampuan anti peradangan yang turut ”mengurangi bengkak, meningkatkan aliran darah dan mencegah luka agar tidak bernanah”.

Tapi tidak semua orang cocok jika diberikan madu menurut laporan itu. Menurut perkiraan, madu mengandung spora botulisme hingga 5 persen. Ikatan dokter anak melarang pemberian madu kepada anak di bawah usia satu tahun karena ”bayi belum memiliki cukup banyak mikroorganisme usus yang melindunginya dari bakteri”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar