Selasa, 06 Juli 2010

Tips supaya balita tidak menangis ketika ditinggal pergi kerja oleh bunda

Sebagian besar ibu pasti pernah mengalami situasi dimana anak menangis ketika ibu hendak pergi, apakah pada saat ibu hendak bekerja, belanja atau untuk keperluan lainnya. Situasi ini sering kali terjadi pada buah hati yang masih berusia balita. Tentunya tidak menyenangkan bagi ibu dan balita jika setiap kali ibu hendak pergi selalu diiringi tangis dan teriakan si kecil.

Lalu bagaimana cara mengatasi siatuasi yang tidak mengenakkan ini? Secara teori, untuk mengatasi hal ini sebelum berangkat ibu harus sudah menjelaskan kepada anak bahwa ia akan pergi kemana, untuk apa, berangkat jam berapa, dan pulang jam berapa. Lalu pada saat pergi, anak harus dibiasakan untuk melihat kepergian ibunya. Tujuannya, agar anak mengerti makna perpisahan sementara. Sangat tidak dianjurkan jika ibu pergi diam-diam, karena jika pergi dengan diam-diam, anak bisa tidak percaya akan kata-kata ibunya dan selalu takut jika ibunya hendak pergi. Akan tetapi, kenyataannya tidak semudah teori. Meski sudah dijelaskan berkali-kali sebelumnya bahwa ibu hendak pergi, ketika waktunya tiba sang buah hati tetap menangis. Lalu bagaimana agar teori bisa matching dengan situasi yang sebenarnya?

Tips agar anak tidak menangis ketika ibu hendak pergi dari Jo Frost, sang Nanny pada acara TV ”Super Nanny” adalah dengan membuat anak sibuk atau beraktivitas dengan sesuatu yang menyenangkan. Pada saat ibu hendak pergi, Ayah, Nenek, baby sitter atau pun anggota keluarga yang lain harus mengajak sang balita bermain atau membuat aktivitas yang menarik. Di tengah kesibukan anak, ibu dapat menghampiri dan dengan singkat memberitahu bahwa ibu akan pergi kemana dan akan kembali jam berapa lalu segera berangkat. Pada saat balita sibuk beraktifitas, anak akan fokus pada apa yang sedang dilakukannya, sehingga kepergian ibu tidak akan membuat ia merasa kehilangan. Tips ini sudah dibuktikan dalam salah satu episode. Dimana pada episode tersebut diceritakan seorang balita yang selalu menangis keras-keras dan mengejar-ngejar mobil ibunya jika ibunya akan pergi, meski sang ibu sudah berpamitan dengan baik-baik, berubah menjadi balita yang tidak menangis ketika sang ibu pergi. Dalam episode ini diceritakan bagaimana sebelum ibu pergi, sang ayah mengajak sang balita bermain suatu permainan yang menarik sehingga ia sibuk bermain. Lalu ibu menghampiri dan menjelaskan bahwa ia akan pergi dengan singkat dan jelas, mencium dan memeluk sang balita lalu berangkat. Sukses, ibu berangkat tanpa tangisan balitanya.

Jadi, sebelum ibu pergi usahakan agar orang-orang yang akan menemani balita sudah siap dengan mainan atau aktifitas yang menarik, lalu ibu berpamitan pada saat balita sedang fokus pada apa yang sedang dikerjakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar