Manfaat pijatan untuk bayi

Pijat bayi lazim dilakukan di banyak negeri, dan semakin populer di beberapa negeri Barat. Menurut Asosiasi Pijat Bayi di Spanyol, pemijatan adalah teknik yang lembut dan menyenangkan yang memungkinkan orang tua berkomunikasi dengan bayinya secara fisik dan emosi. Pemijatan ini mencakup serangkaian usapan yang lembut namun mantap pada kaki dan telapak kaki bayi, juga pada punggung, dada, perut, lengan, dan mukanya.

Apa manfaat pijatan untuk bayi? Yang terutama, bayi merasakan kasih sayang dan kelembutan. Bayi yang baru lahir tidak saja perlu diberi susu, tetapi juga kasih sayang orang tuanya. Mengingat indra peraba berkembang sejak usia dini, pijatan yang lembut oleh sang ibu atau ayah mengkomunikasikan kasih sayang ini dengan cara yang mudah ia rasakan. Banyak informasi—yang bersifat fisik dan emosi—dapat disampaikan kepada si bayi. Jadi, pemijatan dapat membantu memperkuat ikatan kasih sayang antara orang tua dan bayi mereka sejak lahir.
Selain sebagai pernyataan kasih sayang, pijatan dapat mengajar si bayi untuk rileks, sehingga ia bisa tidur lelap lebih lama dan akan lebih tenang. Pijatan dapat juga menguatkan otot serta memperlancar sistem peredaran darah, pencernaan, dan pernapasan. Ada yang berpendapat bahwa pijatan juga bermanfaat bagi sistem kekebalan si anak. Dan, karena indra peraba, penglihatan, dan pendengaran dirangsang, daya ingat dan kesanggupan belajar si anak pun berkembang.

Beberapa rumah sakit juga telah menyelidiki manfaat pijat bayi. Misalnya, menurut sebuah penelitian, bayi prematur yang dipijat dapat meninggalkan rumah sakit hingga tujuh hari lebih cepat dan berat badannya bisa bertambah sampai 47 persen lebih banyak daripada yang tidak dipijat.

Jelaslah, bukan hanya orang dewasa yang mendapat manfaat dari pemijatan yang baik! Tentu saja, bagi bayi, pijatan bukan sekadar sentuhan yang membuatnya rileks, melainkan pernyataan kasih sayang melalui tangan yang hangat dan jari yang lembut, dibarengi senyum yang lebar.